Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Solusi Tanpa Emosi!
Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Solusi Tanpa Emosi!
Blog Article
Mengatasi anak yang merengek memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi jika orang tua tidak siap secara emosi. Namun, ada cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi tantrum anak tanpa harus menggunakan emosi.
Ledakan emosi pada anak adalah bagian alami dari fase tumbuh kembang anak, terutama balita. Saat anak tidak mendapatkan keinginannya, ia akan bereaksi melalui melempar barang. Ini bukan berarti anak sengaja membuat masalah, melainkan mereka belum memiliki kemampuan verbal yang cukup.
Sebagai pendamping anak, langkah utama yang perlu dilakukan adalah mengendalikan emosi sendiri. Menunjukkan ketenangan adalah langkah awal dalam menghadapi tantrum anak. Jika kita ikut marah, justru memperburuk situasi.
Alih-alih memarahi, coba berbicara lembut. Misalnya, ajak anak berpindah ruangan, agar ia bisa tenang secara perlahan. Bicara dengan suara pelan, agar anak merasa dipahami.
Setelah anak mulai tenang, lakukan pendekatan verbal. Katakan bahwa menangis itu boleh, tapi tidak merusak barang. Ketegasan lembut juga penting — jangan memberi reward saat tantrum agar tidak menjadi kebiasaan.
Satu hal lain yang harus diperhatikan adalah memahami penyebab tantrum. Apakah anak lapar, mengantuk, atau merasa tidak aman? Dengan mengenali tanda-tanda, kamu akan lebih siap dalam merespons sebelum tantrum muncul.
Sebagian besar keluarga juga terbantu dengan terapi perilaku ringan. Terutama jika tantrum muncul di tempat umum dan ekstrem. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli dalam hal ini.
Salah satu sumber informasi yang bisa dijadikan referensi adalah blog parenting, dan juga platform seperti DewaGacha.com yang meski fokus pada game, memiliki komunitas orang tua muda yang saling berbagi pengalaman. Tidak sedikit artikel yang membahas keseimbangan antara ngurus anak sambil tetap punya me-time.
Tantrum bukan kesalahan. Kuncinya ada pada respon orang tua. Jika kamu bersabar, konsisten, dan hadir secara emosional, anak akan perlahan-lahan belajar juga.
Kesimpulannya, dalam menangani anak tantrum, yang dibutuhkan bukan hanya teori, tapi juga empati. Solusi get more info tanpa emosi terbukti lebih efektif dalam membentuk karakter anak.
Mudah-mudahan kamu jadi lebih tenang menghadapi tantrum, dan jangan lupa — anak bukan musuh.